“Yeah dia memanggilku dan setelah mengatakan itu, aku pergi” kata Taeyeon. Aku bisa merasakan wajahku memerah mendengar ceritanya. Daritadi aku tidak bisa berhenti tersenyum. Aku senang membayangkan dirinya tersiksa tanpaku. Aku ingin melihat wajahnya yang nestapa seperti puppy yang ditinggal pemiliknya
“Jadi.. teman-teman aku akan menghubunginya. Aku akan bilang I love you dan”
“JANGAN !” Yuri kembali merebut handphoneku
“Kenapaaa”
“Kau tidak penasaran bagaimana caranya dia memenangkan hatimu ? Ayolah Sica. Kau tidak ingin merasakan dikejar-kejar olehnya ?”
“Hmm benar juga sih”
***
Setelah Yuri dan Taeyeon pulang, aku mencoba belajar masak untuk Tiffany. Aku sudah mencari resepnya di internet. Tiba-tiba kulihat e-mail masuk di iPad ku. E-mail darinya dengan subject Miss You
I miss you Jessica
Aku rindu harum rambutmu dan tubuhmu
Aku rindu matamu yang selalu menatapku dengan berbinar dan lembut
Aku rindu bibirmu yang sensual dan aku bisa menciumnya tanpa henti
Aku rindu suaramu yang sexy dan aku selalu bahagia saat mendengarmu berbicara atau bahkan mendesahkan namaku
Aku rindu kulitmu yang lembut dan membuatku nyaman saat bersentuhan dengan kulitku
Aku ingat saat kau mencakar punggungku karena kau tidak bisa menahan diri
Aku rindu tawamu dan kehangatanmu
Please come back to me
Aku tersenyum bahagia saat membacanya dan langsung mengirimkannya ke Yuri. Tidak lama setelah itu, Yuri menelponku
“Jelek, murahan, tidak berima, mesum dan puisi itu tidak ada bedanya dengan cerita stensilan di internet. Percayalah Sica, aku ini sudah sering menciptakan lagu. Tunggu, dia kan juga songwriter. Kenapa payah sekali sih. Malah membuat cerita mesum”
“Yah ! Setidaknya dia sudah mengirimkan puisi romantis untukku. Aku mau telepon dia”
“JANGAN ! Masa harga dirimu hanya diukur dengan puisi. Ayolah Sica, pancing dia lebih dalam. Biarkan dia susah dulu. Balaskan dendammu huehehehe”
“Benar juga huehehehehe” kami tertawa jahat mengejek Tiffany
***
Keesokan harinya
Aku yang baru bangun melihat Krystal mengambil big bouquet rose. Dia membawanya dengan susah payah dan diletakkan di meja makan
“Untukmu unnie, dari sweet evil mu”
Aku tersenyum dan melihat hartu kecil yang diselipkan. Tulisan di kartu itu jelas milik Tiffany
“I miss you. Please come back, 🙂 ”
Hatiku serasa meleleh
“Aku akan menelponnya”
‘Woops tunggu unnie ! Mari konsultasi dengan Yul Unnie”
“Ha ? Buat apa ?”
“Unnie.. she is the biggest player in Kpop. Dia tahu hati wanita termasuk sweet evilmu”
“Tunggu Krys”
Terlambat, Yuri sudah mengangkat teleponnya
“Halo ? Iya.. okay.. okay.. Unnie, katanya Yul jangan menelponnya. Katanya bunga terlalu murah untuk harga dirimu”
“Ha ?”
Sayup-sayup aku mendengar suara Yuri mengoceh
“Bilang pada Sica kalau.. enak saja Tiffany memberimu bunga dan puisi lalu kau kembali. Lain kali dia bisa mempermainkanmu”
“Unnie, katanya Yul enak saja Tiffany memberimu bunga dan puisi lalu kau kembali. Lain kali dia bisa mempermainkanmu”
“Iya.. aku sudah dengar”
“Buat Tiffany kelabakan. Tunjukkan kalau kau bukan wanita sembarangan. Lagipula notes dengan emoji ? EMOJI ? Memangnya dia anak kecil apa ?”
“Jadi unnie..”
“Iya, aku sudah dengar. Ah kalian menyebalkan”
***
Keesokan harinya
Aku yang baru pulang photoshoot melihat box putih dililit pita berwarna pink bertuliskan CHANEL di bawah pintu apartemen. Aku cepat-cepat membawanya masuk dan membukanya. Box itu berisi Chanel No 5 dan tidak ada dokumen pengiriman. Pasti Tiffany mengantarnya sendiri
Aku membuka amplop kecil yang diikat di pita
“I miss you. I cant live without you”
Aku sudah tidak memikirkan untuk menelpon Yuri atau Krystal. Mereka pasti akan melarangku. Aku tidak peduli. Aku ingin bertemu dengannya dan memeluknya erat
***
Akhirnya aku tiba di apartemennya. Baru saja aku melangkah turun dari mobil, aku mendengar suara teriakan dari belakang
“YAH ! Itu dia !” Krystal menunjukku dan tiba-tiba Yuri, Taeyeon dan Sunny berlari mengejarku
“WHAT THE HELL !” aku berlari menghindari mereka tapi terlambat. Mereka menangkapku dan menyergapku di belakang mobilku seperti tahanan
“YAH ! Lepaskan ! Apa-apaan sih !”
“Aku sudah tahu kamu di sini. Aku lihat bungkusan itu di rumah. Sudah kuduga kamu mau menemui dia”
“IYA ! DIA PASTI MENDERITA SEKARANG ! LEPASKAN !”
“Tidak pulang !”
“Lepaskan !”
“Tidak ! Ayo pulang !” Krystal mengambil kunci mobilku dan menyetirku pulang
***
Aku sangat-sangat marah dengan mereka semua
“Sudah donk ! Hentikan ! Aku mau bertemu dengannya. Dia pasti sengsara sekali”
“Kenapa sih ! Kamu begitu mengejarnya ?” tanya Yuri dengan nada tinggi
“Karena aku mencintainya Yul ! Aku mencintainya dan sekarang dia mencintaiku. Aku ingin bertemu dengannya” Aku mulai menitikkan air mata tanda frustrasi
“Lihat semua notes yang dia berikan ! Tidak ada kata I LOVE YOU. Tidak ada kata cinta. Hanya ada kata-kata mesum yang menggodamu, dan kata memohon-mohon seperti anak kecil yang frustrasi”
“Tapi dia mencintaiku Yul ! Iya kan Taeyeon ?”
Taeyeon menghela nafas dan mengangguk “Iya, dia bilang mencintaimu. Cuma aku heran kenapa dia tidak menuliskannya”
“Karena dia pasti mau mengatakannya langsung padaku ! OH COME ON ! Kalian seperti tidak tahu Tiffany seperti apa ! Dia kan lebih suka ngomong langsung. Aku menyerah. Aku mau bersamanya”
Sunny berdiri dan mengeluarkan kalimat penengah “Okay, aku dan Taeyeon akan ke tempat Tiffany malam ini dan mengecek keadaannya. Apakah dia benar-benar sengsara. Lalu, kamu boleh menemuinya setelah hadiah terakhir darinya. Bagaimana ? 1 hadiah terakhir dan selesai”
“Okay, done !”
***
Tiffany POV
“Ooh Hai” aku membukakan pintu untuk Sunny dan Taeyeon dengan malas-malasan
“Ya ampun apa yang terjadi padamu?” kata Sunny sambil melihatku dari atas sampai bawah. Baik aku akui aku hancur tanpa Jessie.
Seharian aku tidak menyisir rambutku dan penampilanku acak-acakan. Sudah beberapa hari aku tidur hanya 3 jam dan mata pandaku semakin hitam
“Kau terlihat menderita. Dan apa ini semua ? Kau makan junk food terus” Taeyeon melihat sekitar tempat sampah dan meja makanku. Aku terlalu lemah untuk keluar makan
“Astaga Tiffany, kau mengganti air putih menjadi bir, ya ? Tempat sampahmu sampai penuh dan kamu menghabiskan 1 botol vodka sendirian?”
“Whatever Taeyeon. Aku hancur tanpanya. 5 hari tanpanya seperti 5 tahun. Aku kacau”
“Rebut lagi dia ! Tiffany macam apa ini ? Kau dulu termasuk legend di industri hiburan Korea. Kau terkenal menaklukan wanita. Sekarang kau menghancurkan dirimu sendiri” kata Sunny sambil mengambil bir di kulkasku
“Karena aku mencintai dia. Aku sudah memberikan puisi, bunga, hadiah, dia tidak merespon sama sekali. Apa yang harus kulakukan ? Apa coba ?” aku mulai frustrasi dengan semua ini
“Sudah dibilangin rebut dia ! Kalian kan penggemar berat film rom-com. Pakai cara itu”
“Aku tidang mengerti Tae, cara apa ?”
“Itu lho kalau di akhir film waktu pria mau merebut wanita, pas di klimaks film. Dia selalu menyiapkan kejuatan kan ?”
“Yeah.. Tapi Jessie tidak akan pergi kemanapun jadi aku tidak bisa melakukan aksi heroic mencegahnya pergi naik pesawat dan juga menerobos bandara. Aku bisa kena UU terorisme dan masuk daftar blacklist untuk keluar negeri”
“Bukan itu bodoh ! Yang lain”
“Hmm… Jessica tidak akan menikah dengan siapapun jadi aku tidak mungkin mencegahnya menikah dan merebutnya di altar”
“AAAKKKK BUKAN”
“Kalau maksudmu aku menyiapakan pidato romantis di tengah umum, maaf saja ya. Kita ini punlic figure. Bisa jadi skandal super besar”
“YA AMPUN TIFFANY ! SIAPKAN KEJUTAN ROMANTIS PRIVATE UNTUKNYA” Sunny berteriak dengan nada frustrasi
“Ha ?”
“Bawa dia ke tempat romantis. Hanya ada kamu dan dia. Lalu nyatakan cintamu. Romantis kan ? Aku tidak mengerti. Cinta sepertinya telah menutup otakmu dan kamu tidak bisa berpikir sama sekali. Bukannya kamu paling jago mengenai wanita ?”
“Yah, jatuh cinta membuatku bodoh. Sepertinya justru aku yang dipermainkan. Kalian tidak berada di kubu Jessica kan ?”
“Hahahahhahahaha” kami bertiga tertawa bersama
“Mana mungkin. Iya kan, Tae ?” Sunny menepuk bahu Taeyeon
“Hooo tentu saja kawanku hahahahaha. Aneh ”
“Aku mulai memikirkan konsep. Kalian ada ide ? Entah kenapa tadi aku merasa sepertinya Yul ada andil. Ini kan permainan dia ke semua cewenya. Tapi sebatas firasatku, sih ahahaha”
“Tidak mungkin Fany. Tidak mungkin kita malah menghancurkanmu, ya kan Sookyu? hahahaha”
“Tentu saja Kim Taeyeon hahahahahaha”
***
Jessica POV
“Meet me in central of Yeouido Park at 10.00 pm. I’ll be there”
Aku yakin tadi pagi Tiffany pasti menaruh kartu kecil berwarna merah ini di bawah pintuku. Sesuai kata Yuri, ini yang terakhir dan aku akan kembali padanya. Aku memprediksikan dia akan memberikan kejutan luar biasa seperti di film rom-com
Tepat pukul 10 malam aku sampai di Yeouido Park. Sepi sekali dan Tiffany menyuruhku ke bagian bagian tengah. Tidak ada siapapun dan aku mulai takut. Bagaimana kalau aku ditodong. Oh no please jangan. Harga tasku sangat mahal. Begitu juga dengan jam tanganku
Tiba-tiba air mancur di dekatku menyala dan lampu-lampu di rumput yang disusun seperti bentuk hati juga menyala. Di sebelah kananku terdapat lampu-lampu yang disusun seperti bunga. Terdengar dengan jelas intro lagu Can’t Take My Eyes of You tapi versi original oleh Frankie Valli. Versi lebih tenang dan lembut.
Entah darimana Tiffany keluar memakai gaun hitam yang mini. Gaun itu menonjolkan kakinya dan dia memakai topi tinggi khas pesulap.
You’re just too good to be true.
Can’t take my eyes off you.
You’d be like Heaven to touch.
I wanna hold you so much.
At long last love has arrived
And I thank God I’m alive.
You’re just too good to be true.
Can’t take my eyes off you.
Dia menyanyikannya dengan penuh percaya diri sambil menunjukku. Dia terlihat senang melihat wajahku yang kaget
Pardon the way that I stare.
There’s nothing else to compare.
The sight of you leaves me weak.
There are no words left to speak,
But if you feel like I feel,
Please let me know that it’s real.
You’re just too good to be true.
Can’t take my eyes off you.
Yak, ini dia bagian reff yang paling terkenal. Lampu di air mancur dan di rumput berkelip mengikuti irama musik. Tiffany menyanyikannya dengan semangat dan dia tidak peduli jika ada orang yang melihat kita seperti ini
I love you, baby,
And if it’s quite alright,
I need you, baby,
To warm a lonely night.
I love you, baby.
Trust in me when I say:
Oh, pretty baby,
Don’t bring me down, I pray.
Oh, pretty baby, now that I found you, stay
And let me love you, baby.
Let me love you.
Musik berhenti dan dia berjalan mendekatiku dengan senyum yang lebar
“Hai..” sapanya
“Hai.. versi original tahun 1967”
“Yep. Tidak ada yang bisa menggantikan versi original lagu ini. Bahkan Jessie J sekalipun”
“Teruskan bernyanyi kalau begitu”
“1 bait saja ya. Aku mulai merasa kedinginan. Apalagi dengan baju seperti ini”
“Yeah aku yang memakai baju tebal saja kedinginan”
“Jessie.. I love you. Maaf membuatmu lama menunggu. Kali ini aku akan mengatakannya dengan yakin kalau aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu. I want to be your girlfriend”
“Wow… Tiffany. Aku kaget diberi kejutan ini ..”
“Kagetnya nanti dulu. Jawab dulu. Apa kau mencintaiku ? Karena aku sudah sangat-sangat kedinginan. Ditambah lagi 5 hari tidak bertemu denganmu sudah cukup menghancurkanku berkeping-keping”
“Kau perlu tanya ? Tentu saja I love–”
Tanpa memberikanku kesempatan untuk menyelesaikan kalimatku, dia menciumku dengan dalam. Tangannya memeluk erat pinggangku
***
“Oh I love you so much Jessie” katanya sambil mencium punggungku daritadi kita melakukannya sampai sudah selesai dia terus mengucapkan kalimat itu berulang kali. Aku tidak keberatan jika dia mengucapkannya semalaman karena kalimat itu sudah lama ingin kudengar
“I love you too Tiffany”
“It feels so right when I say those words. I love you. Kamu benar. Selama ini aku selalu mencintaimu. Terima kasih telah bersabar Jessie. Aku mencintaimu. Waktu kamu tidak mau berbicara denganku, rasanya aku sudah gila” dia mencium dahiku dengan lembut
“Terima kasih juga kamu membeli scented candle yang sama seperti valentine dulu. Jadi kita bisa melakukan valentine sex yang tertunda” aku mencium bibirnya dan bersandar di bahunya “Tiff… kenapa kamu tidak mendatangiku ke apartemen ? Kalau kamu ingin bertemu denganku”
“Aku pernah mendatangimu ke apartemen tapi yang kulihat justru kamu bahagia dengan Yul”
“Yul ? Pffft please. Kamu salah lihat. Jangan aneh-aneh deh”
“Iya, aku hanya merasa mungkin Yul menyukaimu. Lalu aku menjadi cemburu buta. Lagipula aku juga takut saat aku mendatangimu, nanti kamu akan mengusirku dan membenciku”
“Mana mungkiiiinn. I love you”
“Love you” dia mengecup lagi bibirku. Kami terdiam sebentar, lalu dia bangun dari tidur dan mengambil botol wine yang tadi kita buka
“Ngomong-ngomong soal valetine sex, Yep, aku juga membeli lagi wine yang sama. Bisa kita minum tadi. Aku mau tambah. Kamu mau ?”
“Hmm boleh”
Dia menuangkan wine di gelas kami dan memberikannya kepadaku
“Cheers untuk hubungan kita yang baru. Sebenarnya ga baru-baru banget. Hanya saja statusnya sudah resmi” katanya
“Aduh banyak omong ! cheers !”
Setelah minum seteguk, aku menciumnya dengan liar. Dia sedikit menjambak rambutku dan menggigit bibirku
“Ummm I love you Tiffany”
“I love you too. I love you so much”
*********************************************************************************
Yay kelaaarrr. Jadi gimana dengan FF ini ? haha.
Mari kita poll, lebih nyebelin Tiffany, Sica, atau Yul ? Hmmmmm
Kalau ada yang tanya sebenernya Yul suka sama Sica engga, jawabannya IYA
LOL. Selamat berimajinasi para pembaca
Byeee